Intip Perbedaan Mesin Honda Vario 150 eSP dan PCX 150

 

Jakarta – Kehadiran All New Honda Vario 150 eSP yang dikeluarkan oleh PT Astra Honda Motor diyakini menggunakan teknologi yang serupa dengan Honda PCX 150. Namun secara detail kedua mesin sangat berbeda, karena untuk mendapatkan karakter yang sesuai kegunaannya.

Secara basic, mesin PCX dan Vario 150 eSP adalah sama. Namun kegunaannya Vario 150 eSP sebagai commuter dan PCX sebagai penjelajah sehingga para ahli mesin Honda menyesuaikannya. adapun teknologi yang dibawa adalah Idling Stop System, Low Friction Technology, ACG Starter serta High Combustion Engine.

“All New Honda Vario 150 eSP dan PCX 150 berbeda segmen. Dari harga saja sudah beda,” ungkap Margono, Marketing Director PT Astra Honda Motor.

Perbedaan-Honda-Vario-dan-PCX_02

Ruang Bakar
Secara tegas, perbedaan pada kedua motor ini adalah pada ukuran piston. Bila diukur presisi, piston Vario 150 berdiameter 57.27 mm sedangkan piston PCX menggunakan ukuran 57.9 mm. Adapun langkah piston tetap sama 57,9 mm. Hal ini membuat kapasitas silinder berbeda yakni Vario 150 eSP hanya 149,3 cc, sedangkan PCX mencapai 152,9 cc. Kompresi tetap sama 10,6:1.

Di atas kertas, tenaga PCX 150 eSP menyentuh 13,1 hp pada 8.500 rpm dan torsinya 13,1 Nm pada 5.500 rpm. Sementara, Vario 150 eSP memiliki tenaga 12,4 hp pada 8.500 rpm dan torsinya 12,8 Nm pada 5.000 rpm.

“Dengan perbedaan ukuran piston, sehingga akan berbeda juga ruang bakarnya seperti blok silinder dan silinder head. Blok silinder tentu akan berbeda, sesuai dengan ukuran pistonnya. Sedangkan head silinder perbedaannya pada volume ruang bakar berbeda menyesuaikan diameter silinder,” ungkap Sarwono Edhi, Technical Training Development PT. Astra Honda Motor.

Perbedaan-Honda-Vario-dan-PCX_05

Throttle Body
Selain itu, perbedaan juga terdapat pada throttle body. Pada throttle body di Honda PCX lebih banyak sensor yang ditanamkan berbanding throttle body pada Honda Vario 150, berupa IACV (Idle Air Control valve), MAP (Manifold Absolute Presure), IAT (Intake Air Temperature) dan TP (Throttle Position).

Sedangkan Honda Vario 150 hanya menanamkan TP sensor dan FISV (Fast Idle Solenoid Valve). Adapun fungsi FISV memberi saluran udara tambahan di dalam throttle body guna menjaga putaran stasioner yang ideal pada saat mesin dingin. Sementara TP berfungsi mendeteksi sudut bukaan throttle valve.

Perbedaan-Honda-Vario-dan-PCX_04

Roller
Roller pada motor matik berfungsi untuk memberikan tekanan keluar pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh roller, baik itu bentuk maupun bahan roller dan yang terpenting adalah berat dari roller.

Nah bicara soal berat roller, untuk mendapatkan akselerasi lebih baik maka gunakan bobot roller yang lebih enteng. Hal itu diaplikasi oleh Honda Vario 150 yang menggunakan roller 15,5 gram sedangkan PCX 150 menggunakan bobot roller 16 gram. Dengan begitu Honda Vario cocok untuk lalu lintas perkotaan dengan karakter stop and go, apalagi ditunjang dengan bobot Vario yang lebih enteng. Sehingga tenaga awal pada Honda Vario bisa lebih responsif.

Perbedaan-Honda-Vario-dan-PCX_03

Final Gear
Final gear pada Honda PCX 150 17/54, sedangkan Honda Vario final gearnya 18/53. Rasio final reduction gear ini menyesuaikan bobot kendaraan dan karakter mesin. Hasil perbandingan final gear PCX 150 memiliki nilai 3,17. Sedangkan final gear Vario 150 eSP hanya 2,94. Semakin besar nilai perbadingan gear semakin responsif di putaran awal, namun tidak untuk kecepatan tinggi apalagi efesiensi bahan bakar.